2014

Guna mengetahui kualitas Guru dibalik kinerjanya Pemerintah melalui Kemdikbud sudah merencanakan tentang adanya parameter untuk mengetahui kualitas seorang pendidik, hal ini disampaikan oleh
Indeks Kinerja Guru Direncanakan Kemdikbud Tahun 2015Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kebudayaan, dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemdikbud Prof Dr Syawal Gultom  dilansir dari berita Antara Jatim, menyampaikan rencana Kemdikbud pada tahun 2015 membuat indeks kelulusan siswa (indeks siswa), indeks kinerja guru (indeks guru), indeks efektivitas sekolah (indeks sekolah), indeks kepala sekolah, dan indeks pengawas.

"Nantinya, tunjangan profesi (selain gaji guru) untuk guru akan didasarkan pada indeks guru, tapi kalau hasilnya ada yang jelek, justru hasil itu akan dijadikan dasar oleh pemerintah untuk melakukan intervensi, misalnya melakukan pelatihan guru pada bidang tertentu, sehingga semua guru akan berkualitas dan tentu akan semakin sejahtera," katanya setelah mencanangkan Sekolah Berbasis Standar Nasional Pendidikan (SB-SNP) di Universitas Negeri Malang (UNM), Rabu.

Didampingi Direktur Program USAID PRIORITAS Indonesia Stuart Weston, Kepala LPMP Jatim Prof Salamun, Rektor UNM Prof Suparno, dan Wali Kota Malang Anton P, ia menjelaskan hal yang sama juga akan berlaku untuk dukungan sarana dan prasarana serta anggaran dari pemerintah untuk sekolah akan didasarkan pada indeks sekolah.

"Kalau hasilnya jelek, maka dukungan pemerintah akan besar, tapi ukuran dukungan akan disesuaikan dengan indeks sekolah," katanya.
Baca Daerah Gagal dalam Pemerataan Guru
Namun, katanya, intervensi pemerintah untuk siswa, guru, sekolah, kepala sekolah, dan pengawas itu akan dilakukan pada tahun 2016, karena pengukuran indeks akan dilakukan selama setahun pada kurun 2015. "Untuk tahun ini, kita melakukan persiapan," katanya.
Pensiun dini diterapkan mulai tahun 2016
Dalam kesempatan itu, Direktur Program USAID PRIORITAS Indonesia Stuart Weston menyatakan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia memang belum sempurna, namun inovasi dalam perbaikan pembelajaran itu sudah berhasil.

"Buktinya, OECF melalui laporan terakhir mencatat inovasi pembelajaran di Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Denmark. Artinya, apa yang telah dilakukan pemerintah dan berbagai pihak di sini sudah sesuai dengan standar internasional, meski perlu penyempurnaan," katanya dalam pencanangan SB-SNP yang juga dihadiri belasan jurnalis dari daerah mitra USAID PRIORITAS

Aplikasi ini tergolong baru, aplikasi yang berbasis data online ini juga untuk memantau bagaimana tingkat Pemahaman Guru terhadap Buku Pedoman Guru dan Buku Teks Pelajaran, Proses Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP Kurikulum 2013 yang saat ini di Kelas 1,2,4 dan 5.
Lebih mendetail lagi disini juga mengetahui proses pemahaman Guru terhadap proses Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum 2013 melalui tahap  Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran.
Aplikasi ini juga semacam angket isian bagi Guru yang didampingi dan dinput oleh si guru Pendamping dalam hal ini akan beberapa Nama Guru yang didampinginya dari penilaian secara obyektif dilapangan,
Lihat dan klik pada alamat Berikut Jendela SD maka akan muncul tampilan yang mengharuskan bapak ibu Registrasi atau jika sudah registrasi lakukan login.
Jendela SD Aplikasi Pelaporan Bagi Guru Kurikulum 2013
Setelah selesai melakukan isian lengkapi Profil data anda, dari nama, alamat, nomor hp, instansi, Propinsi, Kabupaten dsb.. lakukan Create Instrumen
Seperti Berikut
Jendela SD Aplikasi Pelaporan Bagi Guru Kurikulum 2013
Input nama Guru yang didampingi sesuai dengan data dilapangan, berapa jumlah serta nama dan asal sekolah guru yang didampingi, jika sudah maka tampilannya sebagai berikut:
Jendela SD Aplikasi Pelaporan Bagi Guru Kurikulum 2013
Klik tanda Pensil pada bagian paling kanan Guru yang didampingi tersebut untuk update, dan lengkapi berbagai data penilian kita berupa ceklist dan isian berbagai kondisi yang kita lakukan penilaian terhadap pemahaman Guru tsb menyangkut Kurikulum 2013.
Jendela SD Aplikasi Pelaporan Bagi Guru Kurikulum 2013

Lengkapi Ceklist dan saran bapak/ibu terhadap Guru Tersebut...Selesai dan jangan lupa klik pada Home lihat tabel Berikut



Jendela SD Aplikasi Pelaporan Bagi Guru Kurikulum 2013

Menyongsong tahun pelajaran 2014/2015 banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan Kurikulum 2013, persiapan untuk itu mulai dari pelatihan Guru sasaran, Buku Tematik dan sebagainya hingga ke Jadwal pelajaran Kurikulum 2013. banyak rekan yang menanyakan jadwal pelajaran ini, karena kebanyakan contoh hanya berdasar Tema 1,Tema 2 secara berurut pada kelas memiliki beberapa tema yang mungkin saja kebanyakan akan terasa sulit karena terlalu simple nya jadwal pelajaran yang berdasarkan numerik tema, padahal jika tahu saja dalam tema juga terdapat Sub Tema yang secara kontinyu berjalannya tahapan tema pada bagian ini. (red-sub tema)

Kami sendiri bukanlah ahli menyangkut kurikulum 2013 ini, bukan pula ahli membuat jadwal pelajaran namun hanya sekedar berbagi pada rekan-rekan Guru SD, bahwa ada seorang Guru yang membuat jadwal pelajaran kurikulum 2013 terasa nyaman dan mudah dipahami jika kita membacanya, pada tahapan mana dan sub tema apa terjadwal secara detail, seperti gambar berikut:
Jika kita cermati akan jauh lebih mudah dipahami dibanding per tema 1, tema 2 dsb karena cara pembuatan yang detail, namun sangat bermanfaat dalam jangka panjang.
Jadwal ini pun ini pun dibagikan secara gratis oleh Bu Theresia Nurani dari Kabupaten Boyolali beliau juga salah satu guru yang sangat aktif dan kreatif, terima kasih atas karyanya sangat bermanfaat.
Jika berminat ini salah satu contoh yang Bapak/Ibu Bisa edit disesuaikan silahkan klik Jadwal Pelajaran Kelas 5 Kurikulum 2013 disini

Dan jika ingin lebih tahu apa yang dibagikan secara gratis oleh Bu Theresia silahkan kunjungi blog beliau Pembelajaran Sekolah Dasar disini

PDSP adalah Unit kerja di lingkungan Kemdikbud yang mempunyai tugas mengelola data pendidikan, baik di pusat sampai ke tingkat provinsi/kabupaten/kota.
Untuk menunjang kegiatan tersebut diperlukan tenaga terampil seperti administrator dan operator.
Administrator adalah pengelola Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) di tingkat pusat dan daerah yang ditetapkan melalui SK dan bertanggungjawab terhadap keamanan data.
Administrator Pusat ditetapkan dengan SK dari Kepala Pusat Data dan Statistik Pendidikan. Administrator Provinsi ditetapkan dengan SK dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
Administrator Kabupaten/kota ditetapkan dengan SK dari Kepala Dinas Kabupaten dan Kota.
Administrator Dapodik di Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota, masing-masing 1 (satu) orang.
Operator adalah petugas pendataan yang diberi tanggungjawab dan wewenang untuk mengelola data tertentu, seperti input data, pemeliharaan data, backup data, mengunduh dan mengunggah data.
Operator Pusat ditetapkan dengan SK dari Kepala Pusat Data dan Statistik Pendidikan.
Operator Provinsi ditetapkan dengan SK dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
Operator Kabupaten/kota ditetapkan dengan SK dari Kepala Dinas Kabupaten dan Kota.
Operator sekolah ditetapkan dengan SK dari Kepala Sekolah.
Tentang Pusat Data Statistik Pendidikan/PDSPOperator Dapodik di Provinsi, Kabupaten dan Kota, maksimal 7 (tujuh) orang.
Operator Dapodik di Sekolah, sebanyak 1 (satu) orang.

A. Kewenangan PDSP
1. Memberikan akun dan sandi admin Dinas Pendidikan Provinsi/ kabupaten/kota
2. Melakukan sosialisasi pemberian akun dan sandi admin Dinas Pendidikan Provinsi/ kabupaten/kota
3. Menerima SK penunjukan Admin dan operator dari Dinas Pendidikan Provinsi/ kabupaten/kota
4. Menyetujui dan mengaktifkan akun dan sandi admin Dinas Pendidikan Provinsi/ kabupaten/kota
B. Kewenangan Provinsi
1. Berdasarkan butir A.2. menetapkan/menunjuk admin dan operator di Dinas Pendidikan Provinsi
2. Menyusun SK admin dan operator Dinas Pendidikan Provinsi
3. Mengirim SK admin dan operator Dinas Pendidikan Provinsi ke PDSP
4. Mengaktifkan akun dan sandi admin Dinas Pendidikan Provinsi
5. Berwenang merubah sandi admin Dinas Pendidikan Provinsi
6. Admin provinsi berwenang memberikan akun dan sandi operator di Dinas Pendidikan Provinsi
7. Setiap operator Dinas Pendidikan Provinsi dapat merubah sandi operator
8. Admin berhak menata ulang/reset sandi operator Dinas Pendidikan Provinsi

C. Kewenangan Kabupaten / Kota
1. Berdasarkan butir A.2. menetapkan/menunjuk admin dan operator di Dinas Pendidikan Kabupaten/kota
2. Menyusun SK admin dan operator Dinas Pendidikan Kabupaten/kota
3. Mengirim SK admin dan operator Dinas Pendidikan Kabupaten/kota ke PDSP
4. Mengaktifkan akun dan sandi admin Dinas Pendidikan Kabupaten/kota
5. Admin berwenang merubah sandi admin Dinas Pendidikan Kabupaten/kota
6. Admin Dinas Pendidikan Kabupaten/kota berwenang memberikan akun dan sandi operator di

Dinas Kabupaten/kota
7. Setiap operator Dinas Kabupaten/kota dapat merubah sandi operator
8. Admin berhak menata ulang/reset sandi operator Dinas Pendidikan Kabupaten/kota
9. Menerima SK operator sekolah
10. Menetapkan akun dan sandi operator sekolah
11. Admin Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengkoordinir operator Kabupaten/Kota dan sekolah

D. Kewenangan Sekolah
1. Kepala sekolah menetapkan operator
2. Membuat SK operator
3. Mengirimkan SK operator ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
4. Menggunakan akun dan sandi yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
5. Setiap operator sekolah dapat merubah sandi operator

Kepada Yth.

2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
3. Satuan Pendidikan (SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA,PLB)
di seluruh Indonesia
1. Dinas Pendidikan Provinsi;
Kami mengharapkan bapak/ibu dapat mengecek sekolah masing-masing di referensi.data.kemdikbud.go.id. apakah sudah ada Foto sekolahnya atau belum.. jika belum ada fotonya dan ingin mengupdate fotonya melalui
http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id
Langkah - langkah update foto
1. http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id
2. Klik "Citra" yang ada pada bagian kanan halaman ("Tidak perlu LOGIN")
3. Masukan NPSN Sekolah
4. Cari file dalam Komputer bapak / ibu
5. Klik Upload
PDSP Kategori Foto :
1. Profil (Gedung Sekolah )
2. Sarana
3. Prasarana
4. Aktifitas Peserta Didik
5. Aktifitas PTK
6. Prestasi Sekolah
7. Lomba Sekolah
8. Plang Sekolah
9. Program Pembangunan
10. SK Operasional
resolusi gambar 800 x 600 PX
Demikian pemberitahuan ini..kami mohon kerjasamanya..
Terima Kasih

Berikut adalah perbedaan sekolah Negeri dan Swasta secara garis besar :
1. Dari Segi Kepemilikan
Sekolah Negeri : Milik umum dan dibiayai oleh negara dari pemerintahan pusat /pemerintahan daerah. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 31 ayat 4, negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang – kurangnya 20 % dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Sekolah Swasta : Milik perseorangan / sekolompok orang.

2. Dari Segi Iuran SPP (Sumbangan Penunjang Pendidikan)
Sekolah Negeri : Tidak dipungut SPP untuk SD, SMP/sederajat karena telah disokong oleh program BOS sedangkan untuk SMU/sederajat biaya SPP relatif terjangkau sehingga masih dapat dirasakan oleh masyarakat kurang mampu.
Sekolah Swasta : SPP sekolah bervariatif sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemilik / pengelola sekolah tersebut dan biasanya relatif lebih mahal dibandingkan sekolah negeri.
3. Dari Segi Status Staff Pengajar
Sekolah Negeri : Tenaga pengajar mayoritas berstatus pegawai negeri dan jika kekurangan tenaga pengajar sekolah diperbantukan guru honorer. Dari status guru honorer juga dapat diajukan menjadi pegawai negeri.
Sekolah Swasta : Tenaga pengajar adalah pegawai swasta.
4. Dari Segi Pendanaan
Sekolah Negeri : Hampir seluruh operasional biaya ditanggung oleh negara, seperti untuk SD, SMP/sederajat telah digratiskan SPPnya. Untuk menyukseskan program wajib belajar dasar 9 tahun yakni SD, SMP/sederajat pemerintah telah membuat program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang membiayai keperluan-keperluan penting dalam proses pembelajaran,
Pemerintah juga membuat program Bidik Misi bagi calon mahasiswa yang tidak mampu tetapi berprestasi untuk mendapatkan beasiswa belajar di Perguruan Tinggi Negara yang telah ditetapkan sebagai penyelenggara.
Sekolah Swasta : Hanya mendapatkan sedikit bantuan dari Pemerintah, sehingga untuk pembiayaan operasional sekolah keseluruhan dibebankan kepada siswa.

5. Dari Segi Tujuan Pendirian
Sekolah Negeri : Didirikan oleh Pemerintah untuk memberikan layanan di bidang pendidikan kepada masyarakat tanpa mengharapkan keuntungan.
Sekolah Swasta : Dalam pendirian sekolah swasta atas nama yayasan, biaya izin dan pajaknya lebih murah. Oleh karena itu, sekolah swasta yang mengatas namakan yayasan biasanya bertujuan sosial karena tidak memungut biaya sekolah yang memberatkan bagi anak dari ekonomi keluarga yang kurang mampu agar tetap dapat bersekolah. Namun dalam prakteknya sekolah yang berlabel yayasan sering menyalahgunakan hak tersebut dan tetap memaksakan anak dari ekonomi kurang mampu untuk membayar biaya pendidikan yang mahal dan memberikan tenggang waktu walaupun syarat permintaan pengurangan pendidikan telah lengkap seperti surat miskin dsb tetapi pihak sekolah hanya memberikan kompensasi dalam jumlah yang sedikit.
Sekolah swasta yang tidak mengatasnamakan yayasan biasanya bertujuan memberikan layanan di bidang pendidikan kepada masyarakat dengan mengharapkan balas jasa berupa keuntungan.

Pengertian Metode Pembelajaran Macam Macam, Syarat, dan Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran – Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru.

Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76). Metode pembelajaran akuntansi adalah cara atau pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran akuntansi. menempati peranan yang tak kalah penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pemilihan metode apa yang tepat, guru harus melihat situasi dan kondisi siswa serta materi yang diajarkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama. Dalam menghadapi perbedaan tersebut, strategi pengajaran yang tepat sangat dibutuhkan. Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan mewujudkan kegiatan belajar mengajar (Hasibuan, 2004:3). Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik. Dengan pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran
Sebagai suatu cara,metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Menurut Winarno Surakhmad dalam Djamarah (2002:89) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
a. Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah, gurulah yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
b. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional, tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari.Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.
d. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah.Misalnya ketiadaan laboratorium untuk praktek IPA kurang mendukung penggunaan metode eksperimen.
e. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.
Syarat-syarat metode pembelajaran
Menurut Ahmadi dalam (Asih, 2007:20) syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
  • Metode mengajar harus dapat mermbangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa
  • Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
  • Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
  • Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
  • Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
  • Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.
  • Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Macam-macam metode pembelajaran
Proses belajar-mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode pembelajaran secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelemahan dan kelebihannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar-mengajar. Menurut Djamarah (2002:93-110) macam-macam metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Metode proyek
Metode proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak pada suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Penggunaan metode ini bertitik tolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah perlu melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran, melainkan hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dengan pemecahan masalah tersebut.
b. Metode eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.
c. Metode tugas atau resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena materi pelajaran banyak sementara waktu sedikit. Agar materei pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya digunakan oleh guru. Tugas ini biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan,dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik individu maupun kelompok, tugas yang diberikan sangat banyak macamnya tergantung dari tujuan yang hendak dicapai.
d. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama. Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Dalam diskusi terjadi interaks, tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dan siswa menjadi aktif.
e. Metode sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
f. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.
g. Metode problem solving
Metode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab dalam metode problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Pengertian Metode Pembelajaran
h. Metode karya wisata
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Teknik karya wiasta adalah teknik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
i. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
j. Metode latihan
Metode latihan maerupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
k. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode tradisional, karena sejak dulu dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam metode ceramah dibutuhkan keaktifan guru dalam kegiatan pengajaran. Metode ini banyak digunakan pada pengajar yang kekurangan fasilitas.
Setiap metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahannya sendiri-sendiri. Penggunaan metode yang variatif dan sesuai dengan materi serta tujuan pembelajaran dapat membuat siswa senang dan termotivasi untuk belajar. Metode tersebut harus dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Dari uraian di atas, indikator-indikator dari metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah :
  • membangkitkan motif dan minat belajar siswa
  • mendidik siswa belajar sendiri
  • membangkitkan keinginan belajar lebih lanjut
  • meniadakan verbalitas dalam penyampaian materi

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget