November 2015

Cara Menarik Minat Siswa Pada Mata Pelajaran Tertentu

Kita termasuk saya dan Bapak/Ibu semua sebagai guru kita yakini tentu sudah bahkan sering membaca berbagai teori untuk menarik minat siswa dalam suatu pembelajaran yang bahkan mata pelajaran yang sulit sekalipun tetap di gemari siswa nya, tentunya pasti siswa harus menyenangi guru nya nanti kita akan bahas bagaimana cara tips guru agar disenangi siswa nya, namun saat ini kita pada rel dari pengalaman kami atas pertanyaan sahabat guru, Ada faktor yang punya pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Jika sudah diidentifikasi faktor-faktor penentu  prestasi belajar, bagaimana pula solusi agar siswa berminat pada mata pelajaran tertentu.?

Saya yakin Bapak/Ibu telah membaca banyak teori pembelajaran bahkan punya seabrek teori berkaitan dengan berbagai solusi, walau demikian kami juga memaklumi menerapkan segudang teori berupa solusi permalasahan tertentu tidak serta merta semudah membalik telapak tangan.

Yang dihadapi para Guru adalah siswa yang sifatnya dinamis hidup dan berkembang di tengah perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin canggih. Bisa saja, pengetahuan siswa lebih dalam dibandingkan guru dalam hal ilmu-ilmu tertentu, Bukankah Sumber Informasi Belajar sudah banyak bertebaran disekitar siswa ?

Idealnya, setiap siswa harus meminati semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Pada jenjang pendidikan tertentu, mata pelajaran tersebut sudah diatur sedemikian rupa untuk berbagai disiplin ilmu seperti yang tercantum dalam struktur kurikulum pendidikan.
Baca Juga Perkembangan Intelektual Peserta didik berdasarkan cirinya

Akan tetapi faktanya tidak seperti konsep ideal yang kita inginkan. Ada siswa yang kurang atau bahkan tidak meminati mata pelajaran tertentu. Alasannya cukup beragam, seperti pelajarannya sukar dimengerti, banyak rumus, banyak hitung-hitungan, banyak menghafal, dan banyak yang lainnya. Bukan mustahil penyebab kurangnya minat siswa pada mata pelajaran tertentu, berawal dari faktor  guru mata pelajaran yang mengampu mata pelajaran tersebut.

Berangkat dari fakta tersebut, solusi yang tepat dan jitu mungkin sulit untuk ditemukan. Namun demikian ada beberapa catatan penting untuk selalu kita garis bawahi.
  • 1. Guru semestinya juga melakukan eksperimen
Tak ada guru yang hebat dan pintar dalam memberikan solusi terhadap suatu pembelajaran, kecuali guru yang selalu berusaha dan bereksperimen mengatasi problem belajar sesuai karakter mata pelajaran yang diampunya. Mengapa begitu? Meskipun guru telah mengajar, sesungguhnya saat itulah guru sedang belajar.
  • 2. Guru semestinya dapat memikat siswa dalam tanda kutip positif disenangi siswa-siswanya
Biasanya jika siswa sudah tertarik dengan guru nya lambat laun siswa juga akan menyenangi mata pelajarannya.
  • 3.Guru Juga sebenarnya seniman
Bagaimana menciptkan sesuatu yang indah dalam mengajar karena seyogyanya seorang guru selalu menampilkan yang terbaik dalam tiap pembelajarannya kepada siswa, indah dan menarik dalam perhatian siswa, akting guru didepan kelas sangat penting dalam sebuah peran walaupun itu mata pelajaran yang sulit.
  • 4, Guru Seyogya nya memiliki Media dalam Mengajar
Apa yang dimiliki guru saat mengajar tentu nya media belajar, Media penyampai informasi kepada siswa.  Mulai dari ujung rambut sampai ujung sepatu guru. Rambut, jam tangan, kaca mata, tas, seragam dinas, dan lain sebagainya bisa dijadikan media...

Uraian tersebut mungkin tidak lah cukup untuk memenuhi solusi-solusi atas permasalahan kita terutama masalah siswa kita hanya saja berupa alternatif yang bisa kita lakukan sebagai guru, jika rekan-rekan lain ada saran-saran dari pengalamanya silahkan berkomentar dibawah ini.

Salam Pendidikan



Aplikasi KKM SD Kelas 1,2,3,4,5,6,PJOK Serta PAI

Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM adalah suatu bentuk standar capaian ideal dalam sebuah penilian yang pada KKM ini kaitan nya pada Sekolah untuk capaian nilai ideal siswa nya, Guru menentukan KKM dari SK maupun KD yang ada pada suatu mata pelajaran dan tentunya KKM ditiap sekolah bahkan tiap jenjang SD mayoritas beda karena ini berkaitan dengan tingkat daya serap siswa nya masing-masing.

Bagaimana menghitung Nilai KKM tentunya sudah banyak yang paham betul cara hitungnya secara manual, namun kali ini kami bagikan aplikasi KKM berbentuk excel , yang sangat mudah digunakan untuk menghitung KKM, tak hanya tersedia bagi Guru Kelas I, II, III, IV, V dan VI aplikasi KKM KTSP ini juga tersedia untuk Guru Penjas/PJOK pun Guru Pendidikan Agama Islam.

Pada satu tabel kelas terdiri dari beberapa sheet mata pelajaran dibawahnya. Bapak/Ibu hanya perlu input nilai nya saja karena Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sudah tersedia, input nilai tiap indikator Intake, Pendidik, Kompleksitas maupun daya dukung sarana dan prasarana, nilai otomatis akan terjumlah di bagian bawah dengan rumus hitungan KKM yang telah ditentukan sesuai standar penghitungan KKM.

Jika berminat mengunduhnya kami sediakan secara gratis pada link dibawah ini, untuk melihat--lihat dulu pilih Demo jika ingin mengunduhnya klik Download.




Download Media Penyesuaian Diri Hewan Morfologi Dan Tingkah Laku
Penyesuaian Diri Hewan, baik Penyesuain secara Morfologi dan tingkah laku hewan terhadap lingkungannya, media pembelajaran yang kami bagikan ini dari Pustekkom Kemdikbud, berbentuk animasi flash swf sehingga sangat mudah untuk digunakan, dalam kegiatan belajar mengajar tentu dengan media ini salah satunya dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar terutama pada Sekolah Dasar,  hal ini sangat lah perlu apalagi Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ini sangat interaktif dan mudah digunakan oleh Bapak/Ibu Guru semua yang telah berkunjung ke blog gurusd.net.

Dalam materi penyesuaian diri hewan melalui morfologi, seperti kaki-kaki burung atau unggas yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungan hidupnya, dan tahukah kita bentuk paruh pun juga menyesuaikan lingkungan dn makanan nya.

Adaptasi Morfologi pada berbagai jenis serangga, salah satunya bentuk mulut yang berbeda-beda sesuai jenis makanannya, adaptasi berikut nya hewan Unta, yang unik nya memiliki kantung air di dalam tubuh dan memiliki punuk untuk menyimpan lemak, tentu saja Hewan Unta beradaptasi dengan sangat baik di padang pasir,

Kemudian Adaptasi Hewan berdasarkan tingkah laku seperti bagaimana tingkah laku Bunglon dan Kalajengking terhadap situasi lingkungan nya, mari kita simak dahulu video preview media pembelajaran berikut ini:
 kita saksikan video berikut

Media Pembelajaran ini akan kami bagi secara gratis untuk bapak/ibu semua, namun sekali lagi bentuknya bukan video tapi berupa animasi flash swf yang bapak ibu bisa mainkan secara manual agar memudahkan dalam implementasi media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah, silahkan unduh pada tautan dibawah ini ya....

Kumpulan Model Dan Alat Peraga Pendidikan

Berikut ini kami bagikan alat peraga pendidikan, pada saat rekan-rekan guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar sejatinya menggunakan model alat peraga namun ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan alat peraga pendidikan ini tak digunakan dalam KBM.
1. Tempat membeli dan uang nya
2. Malas menggunakan karena tanpa persiapan semua instan saja
3. Malas membuat sendiri capek dan melelahkan atau kurang banyak waktu

Sebenarnya dalam kondisi real alat peraga sangat di gemari siswa-siswi kita, tentunya belajar akan lebih mudah dan tak kalah penting akan jadi lebih menarik untuk memotivasi siswa plus hal ini juga memudahkan guru dalam mengajar.

Banyak keluhan para guru mengenai Model Alat Peraga Pendidikan ini bagaimana mendapatkannya sehingga kami pun berinisiatif untuk berbagi alat-alat peraga pendidikan ini yang bisa Bapak/Ibu Download secara langsung untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Kumpulan Model Dan Alat Peraga Pendidikan

Kami sediakan beberapa konten unduhan model alat peraga pendidikan sebagai berikut:
Download
  • Alat Peraga Pendidikan 104 bentuk gambar .Klik Download
  • Model Alat Peraga 12 Video Pembelajaran/Media Pembelajaran Klik Download
  • Model Alat Peraga 75 Slide Presentasi Power Point  Klik Download
Baca juga Koleksi Media Pembelajaran Sekolah Dasar Berbasis TIK

Download Media Pembelajaran IPS Mengenal Benua Di Dunia

Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial/IPS tentang mengenal benua-benua yang ada didunia ini sebenarnya kami telah sajikan dalam versi online e-learning benua-benua di dunia yang mana pada saat itu banyak sekali permintaan untuk link download atau di unduh agar bisa di gunakan dalam versi offline di Sekolah khususnya jenjang SD.

Pada posting unduhan gratis media pembelajaran SD ini sengaja kami bagikan agar dapat bermanfaat bagi rekan-rekan guru dimanapun berada, pada siswa kelas 6 sekolah dasar akan sangat berguna dalam kegiatan belajar mengajar untuk  materi, mampu memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua.

Pada kesempatan ini kami bagikan media pembelajaran mengenal benua-benua di dunia seperti berikut tampilan videonya:
Pada media pembelajaran ini tidak berbentuk video namun berbentuk animasi flash/swf yang kita ketahui sangat mudah digunakan plus ukurannya pun relatif kecil jika kita membanding dengan video atau lainnya.

Media pembelajaran ini berisikan pendahuluan, kompetensi, materi latihan serta tes formatif, karena bersifat interkatif nya media pembelajaran ini hingga panduan pun tersaji didalamnya serta dilengkapi efek suara yang bagus dan berbagai animasi yang pastinya kita dapat gunakan dengan mudah. jika berminat silahkan unduh pada link dibawah ini.

Download Media Pembelajaran Tanah, Batuan Dan Struktur Bumi Serta Air

Media pembelajaran IPA tentang Tanah dan Batuan serta Air ini hanya sedikit referensi dalam sarana menunjang kegiatan belajar dan mengajar untuk Ilmu Pengetahuan Alam pada sekolah Dasar, mengenal tanah dan batuan serta Air, tentunya bicara tanah maka kita mesti mengingat akan struktur bumi kita, pada proses pembentukan tanah terjadi pelapukan Fisis yaitu pelapukan yang disebabkan oleh tenaga dari alam, seperti suhu, angin dan air, kemudian pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang disebabkan oleh bahan kimia yang bersifat melapukkan, salah satunya adalah hujan asam.

Sementara untuk selanjutnya kita tentu mengenal batuan, batuan beku, batuan sedimen batuan metamorf yang masing-masing kami beri contoh didalamnya, plus daur air dimana dialam air selalu beredar mengalami perubahan, peredaran air yang terjadi terus menerus sering disebut daur air.

Kami lengkapi pula dengan latihan buat peserta didik kita lihat seperti video berikut:


Kami katakan media pembelajaran IPA SD ini bukan berbentuk video namun berbentuk animasi flash/swf hingga sangat mudah untuk dimainkan oleh Bapak/Ibu dalam proses kegiatan Belajar Mengajar. mau mencobanya jika berkenan silahkan unduh pada link dibawah ini

DOWNLOAD MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD TANAH,BATUAN,STRUKTUR BUMI DAN AIR


Cara Menentukan Indikator Pada Kompetensi Dasar

Cara menentukan atau membuat indikator atau Cara Menentukan Kompetensi Dasar dari Indikator yang ada, mari kia pahami lebih awal, Indikator adalah suatu uraian dari sebuah kompetensi dasar tercantum dalam silabus baik KTSP maupun Kurikulum 2013, Indikator sering dikatakan Elaborasi nya dari Kompetensi Dasar,
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut
  • a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan  Kompetensi           Dasar
  • b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
  • c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran
bagaimana cara mudahnya menentukan Indikator atau membuat Indikator pada sebuah kompetensi Dasar, atau sebaliknya menentukan Kompetensi Dasar Dalam Indikator mari kita simak sebagai berikut,

Pertama atau langkah awalnya kita lihat dan tuliskan Kompetensi Dasar nya agar bisa di petakan untuk merujuk pada indikatornya misal sebagai berikut:
Contoh pada pelajaran IPA

KD. 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya

Perhatikan dalam Kompetensi Dasar tersebut ada 3 kata kunci: Mendiskripsikan, Struktur Kerangka Tubuh Manusia, Fungsi nya,
Dalam Indikator, sebagai berikut
  • Mendeskripsikan rangka manusia:
  • - rangka kepala
  • - rangka badan
  • - rangka anggota gerak
  • - sendi
  • -Siswa menyebutkan rangka kepala

Pembelajaran Literasi membutuhkan alat yang menarik perhatian dan yang mengoptimalkan keterampilan membaca dan menulis. Media literasi merupakan alat bantu yang digunakan untuk membantu membelajarkan literasi. Media dibutuhkan untuk meningkatkan ketertarikan siswa pada materi yang dipelajari karena siswa kelas (awal) masih berada pada tahap berpikir operasional konkret.
Big book merupakan media yang dapat digunakan guru agar pembelajaran literasi efektif. lihat tayangan berikut yang dipraktekkan guru ini.

Tahap-Tahap Perkembangan Moral Peserta Didik

Pada artikel yang lalu kita telah membahas tentang bagaiamana memahami baca karakter peserta didik usia sekolah dasar bagaimana peran guru akan hal ini tentu dalam unsur pedagogik amat lah penting jadi acuan karena ini juga ada kaitannya jika kita mau mencermati efek atau akibat kesulitan belajar yang dialami siswa beranjak dari hal tersebut saat ini mari kita bahas secara fokus tentang perkembangan peserta didik.

Jika Jean Peaget membagi perkembangan kognitifnya dengan 4 Fase baca Perkembangan Kemampuan Intelektual beserta ciri-cirinya maka berbeda hal dengan satu ini walau satu nada namun ini pada perkembangan moral peserta didik

Perkembangan moral menurut Kohlberg
Tahap-tahap perkembangan moral terdiri dari 3 tingkat, yang masing-masing tingkat terdapat 2 tahap, yaitu:

I. Tingkat Pra Konvensional (Moralitas Pra-Konvensional) perilaku anak tunduk pada kendali eksternal:

Tahap
1:  Orientasi pada kepatuhan dan hukuman anak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiah (reward) dan tidak mendapat hukuman (punishment)
Tahap

2:  Relativistik Hedonism anak tidak lagi secara mutlak tergantung aturan yang ada. Mereka mulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifat relative, dan anak lebih berorientasi pada prinsip kesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moral anak masih bersifat individualistis, egosentris dan konkrit.

II. Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional)
Tingkat Konvensional (Moralitas Konvensional) fokusnya terletak pada kebutuhan social (konformitas).
Tahap 3: Orientasi mengenai anak yang baik anak memperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orang lain.

Tahap 4:  Mempertahankan norma2 sosial dan otoritas menyadari kewajiban untuk melaksanakan norma-norma yang ada dan mempertahankan pentingnya keberadaan norma, artinya untuk dapat hidup secara harmonis, kelompok sosial harus menerima peraturan yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya

III. Tingkat Post-Konvensional (Moralitas Post-konvensional)
Tingkat Post-Konvensional (Moralitas Post-konvensional) individu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang benar secara inheren.

Tahap 5 Orientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan sosialnya pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara individu dengan lingk sosialnya, artinya bila seseorang melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan tuntutan norma social, maka ia berharap akan mendapatkan perlindungan dari masyarakat. 
Tahap  

6: Prinsip Universal pada tahap ini ada norma etik dan norma pribadi yang bersifat subjektif. Artinya: dalam hubungan antara seseorang dengan masyarakat ada unsur-unsur subjektif yang menilai apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik; bermoral/tidak bermoral. Disini dibutuhkan unsur etik/norma etik yang sifatnya universal sbg sumber utk menentukan suatu perilaku yang berhubungan dengan moralitas.

Adapun kelebihan dan kekurangan teori belajar kognitif sebagai berikut:
1.   Kelebihan:
  • a.   Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.
  • b.   Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah.
2.   Kekurangan:
  • a.   Teori ini tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan.
  • b.   Sulit dipraktikkan, khususnya di tingkat lanjut.
  • c.   Beberapa prinsip, seperti intelegensi, sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.
Kembali pada bahasan teori  Piaget menjabarkan implikasi teori kognitif pada pendidikan, yaitu sebagai berikut:

Rangkaian Lisrik Seri, Paralel Dan Campuran Kelebihan Dan Kekurangannya

Rangkaian Listrik Seri, Rangkaian listrik Paralel serta Rangkaian Listrik Campuran seperti apa? terkait dengan pelajaran IPA SD, Masalah rangkaian listrik ini sering terlupakan jika tak melihat-lihat gambarnya namun harus diketahui juga lebih awal ada istilah Rangkaian Listrik Dinamis  adalah listrik yang dapat bergerak. Salah satu contoh listrik dinamis adalah pada baterai. Baterai mempunyai kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif (+) adalah ujung baterai dengan tonjolan kecil. Sementara, kutub negatif (–) adalah ujung baterai yang rata (biasanya mengilap). Jika kedua kutub dihubungkan dengan kabel, elektron mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Aliran elektron ini disebut arus listrik. Ketika arus listrik melewati  lampu, arus listrik menyebabkan lampu menyala. Ketika salah satu ujung kabel dilepas dari kutub baterai, lampu akan mati karena elektorn tidak dapat mengalir.

Rangkaian Seri
adalah rangkaian listrik yang terdiri dari dua buah lampu atau lebih yang disusun atau diatur secara berderet atau berurutan. Demikian pula dengan sumber tegangan juga dihubungkan secara berderet. Pada rangkaian seri apabila salah satu lampu diputuskan atau dimatikan maka lampu yang lain juga juga akan mati.

Contoh, Lihat dan cermati gambar dibawah jika saklar dimatikan maka kedua buah lampu akan mati semua. Hal ini merupakan salah satu Kerugian jika kita menggunakan rangkaian seri. Bayangkan saja  jika misal rangkaian listrik di rumah menggunakan rangkaian seri.

Rangkaian Paralel
terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih dihubungkan secara berjajar. Kutub lampu sejenis dihubungkan ke kutub baterai yang sama.
Pada rangkaian paralel jika salah satu lampu diputuskan ( mati ), lampu yang lainya tetap menyala. Hal ini terjadi karena lampu yang lain masih terhubung dengan sumber arus listrik.
Lihat gambar di bawah ini ,
  • Saklar 1 (s1) dimatikan maka yang mati hanya lampu 4 dan 5 sedangkan lampu 1, 2, dan 3 tetap menyala. 
  • Saklar 2 (s2) dimatikan yang mati hanya lampu 1, 2, dan 3 sedangkan lampu 4 dan 5 tetap menyala.
Rangkaian Lisrik Seri, Paralel Dan Campuran Kelebihan Dan Kekurangannya

Rangkaian campuran
Rangkaian Campuran ini banyak sekali yang meenggunakan ini karena kedua rangkaian diatas masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, Rangkaian Campuran gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Perhatikan tampilan gambar dibawah ,pada rangkaian listrik dengan garis merah menunjukkan rangkaian seri, jika saklar 3 dimatikan maka lampu 4 dan lampu 5 akan mati. Sedangkan rangkaian listrik dengan garis biru menunjukan rangkaian paralel. Jika saklar 1 dimatikan lampu yang mati hanya lampu 1 saja, demikian juga jika saklar 2 dimatikan lampu yang mati hanya lampu 2 saja.
Rangkaian Lisrik Seri, Paralel Dan Campuran Kelebihan Dan Kekurangannya

Kelebihan rangkaian seri tentu salah satunya hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun cukup mudah. Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga boros, karena digambarkan Rangkaian Seri 1R+1R+1R. rangkaian paralel adalah 1/R+1/R+1/R. Sementara keuntungan dan kerugian rangkaian paralel adalah kebalikan dari kerugian dan keuntungan seri. Sedang yang disebut rangkaian rumit adalah rangkaian gabungan antara paralel dan seri.
Contohnya adalah lampu di rumah.

Kumpulan Media Pembelajaran Berbasis Flash Untuk e-Learning

Cyber Teaching sebutan bagi e-Learning merupakan suatu media pembelajaran yang saat ini lagi digemari tak hanya pada dunia pendidikan e-learning hampir merambah pada semua bidang, kita mengenal pada dunia Industri, Pada Pemerintahan yang begitu gencar bersosialisasi dengan produk dan kebijakan terbaru semua menggunakan e-learning yang kadang di masukkan dalam iklan-iklan di televisi. berbasis flash dengan ekstensi file swf menjadikan portal e-learning ini sangat digemari para Guru SD. Baca Juga Tingkatkan Kemampuan Siswa  Dengan Metode e-learning

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
Kumpulan Media Pembelajaran Berbasis Flash Untuk e-Learning

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
  •  1. dari pelatihan ke penampilan, 
  •  2. dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, 
  •  3. dari kertas ke “on line” atau saluran,
  •  4. fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, 
  •  5. dari waktu siklus ke waktu nyata.
Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
1. e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
2. pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
3. memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.

Kami selalu sajikan yang terbaik pada www.gurusd.net sebagai salah satu web pendidikan yang berfokus pada peningkatan kompetensi Guru Sekolah Dasar, berawal dari SIMULASI UKG ONLINE hingga kami coba merambah pada pembelajaran maya berupa e-learning untuk Guru SD.
Tentu saja media pembelajaran ini kami dapatkan dari berbagai sumber dan dari beberapa donatur karya-karya guru di seluruh Indonesia kami pun juga sedikit memberikan sumbangsih karya-karya kami dalam media pembelajaran ini. Kunjungi menu yang kami sediakan.

Klik Disini e-learning.gurusd.net

Kumpulan Ragam Jenis-Jenis Dan Arti  Majas

Macam-Macam Jenis Majas, Majas merupakan istilah pemanfaatan kekayaan bahasa pada berbagai ragam dan jenis-jenis majas ada begitu banyak yang harus kita ketahui diantara majas-majas tersebut akan membuat efek tertentu pada sebuah karya sastra, banyak ragam karya sastra Bahasa Indonesia yang dijadikan dengan berbagai majas ini hingga begitu hidupnya jika kita baca secara sekasama, baik kita akan bahas satu persatu tentang jenis-jenis majas yang sudah ada.

Majas perbandingan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majas perbandingan
1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

2. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh penggunaan : Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
Penjelasan :
Kata 'Batang hidung' dalam kalimat diatas sudah lazim didengar orang dan diketahui artinya, yang mana 'Batang hidung' berarti " Sosok seseorang ". Kalimat diatas berarti : Sudah dua hari ia tidak terlihat sosoknya ( bersembunyi ).

 3. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll. " Wajahmu bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari"
4. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
Raja siang keluar dari ufuk timur.
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
5. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Antropomorfisme adalah atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia. Subyek antropomorfisme seperti binatang yang digambarkan sebagai makhluk dengan motivasi manusia, dapat berpikir dan berbicara, atau benda alam seperti angin atau matahari. Istilah antropomorfisme berasal dari bahasa Yunani ἄνθρωπος (anthrōpos), manusia dan μορφή (morphē), bentuk. Tiga hewan antropomorfis yang paling terkenal sampai saat ini adalah Donal Bebek, Miki Tikus, serta Tom dan Jerry.

6. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Contoh:
• Betapa sedap memandang gadis cantik yang selesai berdandan.
• Suaranya terang sekali.
• Rupanya manis.
• Namanya harum.
7. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Antonomasia adalah sebuah majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Contoh:
• Si Gemuk
• Si Lincah
• Si Pintar

8. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh:
Karena sehari-hari ia bekerja sebagai kusir gerobak, ia dipanggil Karto Grobak.

9. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
1. Rokok diganti Djarum atau Gudang Garam.
2. Mobil diganti dengan Kijang.
Terapan dalam kalimat :
1. Ayah membeli sebatang Djarum Coklat.
2. Kakak pergi naik Kijang hijau.
Penjelasan :
1. Kata Djarum Coklat pada kalimat di atas bukanlah merupakan benda aslinya (sebuah jarum berwarna coklat), melainkan sebuah merek dari sebuah rokok/kretek.
2. Kata Kijang hijau pada kalimat di atas bukanlah merupakan benda aslinya (seekor kijang yang bewarna hijau), melainkan sebuah merek mobil Toyota

10. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh:
Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat otok kian terkesima.
11. Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Litotes adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut. Biasanya hal ini dicapai dengan menyangkal lawan daripada hal yang ingin diungkapkan.
Contoh:
Akan kutunggu kehadiranmu di bilikku yang kumuh di desa
Wanita itu parasnya tidak jelek

12. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Hiperbol (Yunani Kuno: ὑπερβολή 'berlebihan') adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Lawannya antara lain meiosis dan litotes. Contoh:
• Suara keras menggelegar membelah bumi.
• Perasaanku teriris-iris mendengar kisahnya.

13. Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Personifikasi adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia. Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati.
Contoh:
Saat ku melihat rembulan, dia seperti tersenyum kepadaku seakan-akan aku merayunya.
Mentari pagi hari membangunkan isi bumi.
Kumpulan Ragam Jenis-Jenis Dan Arti  Majas

14. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Depersonifikasi adalah majas yang berupa pembandingan manusia dengan bukan manusia atau dengan benda [1]. Majas ini mirip dengan majas metafora.
Contoh: dikau langit, daku bumi.

15. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Pars pro toto adalah sebuah majas yang digunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh:
Sudah ditunggu hingga satu jam lamanya tetapi ia tidak nampak batang hidungnya.
Di sini 'batang hidung' disebutkan (sebagai anggota tubuh) sebagai kata ganti untuk menyebut seseorang (secara keseluruhan anggota tubuhnya lainnya)

16. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Totum pro parte adalah sebuah majas yang digunakan untuk mengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Contoh:
Indonesia menang atas Thailand dalam pertandingan sepak bola di Jakarta kemarin sore.
Di sini disebutkan Indonesia dan Thailand (keseluruhan negara Indonesia dan Thailand, namun yang dimaksudkan adalah tim nasional sepak bola Indonesia dan tim nasional sepak bola Thailand)

17. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Eufemisme adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar.

Contoh : "Di mana 'tempat kencing'nya?" dapat diganti dengan "Di mana 'kamar kecil'nya?". Kata "tempat kencing"(dalam bahasa sehari-hari biasa juga disebut WC) tidak cocok jika akan digunakan untuk percakapan yang sopan. Kata "kamar kecil" dapat menggantikannya. Kata "kamar kecil" ini konotasinya lebih sopan daripada kata "tempat kencing". Jadi dalam eufemisme terjadi pergantian nilai rasa dalam percakapan dari kurang sopan menjadi lebih sopan.

18. Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Tidak ada penjelasan

19. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Fabel, diambil dari bahasa Belanda adalah cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia.
Banyak satrawan dan penulis dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam karangannya. Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de La Fontaine dari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari Persia juga menuliskan karyanya yang termashur yakni Musyawarah Burung dalam bentuk fabel.
Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih mendalam.

20. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Parabel (bahasa Yunani: παραβολή, parabolē) adalah cerita rekaan untuk menyampaikan ajaran agama, moral, atau kebenaran umum dengan menggunakan perbandingan atau ibarat [1]. Parabel seperti metafora yang diperluas menjadi suatu kisah singkat dan berbeda dengan fabel dalam hal pengibaratannya: fabel menggunakan hewan, tumbuhan, benda, dll. sedangkan parabel menggunakan manusia. Injil merupakan suatu contoh yang banyak mengandung parabel di dalamnya
.
21. Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
Perifrasa adalah majas yang berupa pengungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek [1], atau, dengan kata lain, suatu frasa panjang menggantikan frasa yang lebih pendek. Frasa atau kata yang digantikan tersebut dapat berupa nama tempat, nama benda, atau nama sifat.

Contoh:
1. Ia bersekolah di kota kembang (maksudnya: Bandung).
2. Indonesia pernah dijajah oleh negeri matahari terbit (maksudnya: Jepang).

22. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Eponim adalah nama orang (bisa nyata atau fiksi) yang dipakai untuk menamai suatu tempat, penemuan atau benda tertentu dikarenakan kontribusi atau peranan tokoh yang bersangkutan pada obyek yang dinamai tersebut. Dalam bidang sains dan teknologi, sebuah penemuan biasanya diberi nama sesuai dengan penemunya,
contoh:
1. Bilangan Avogadro (oleh Amedeo Avogadro),
2. Mesin diesel (oleh Rudolf Diesel),
3. Penyakit Parkinson (oleh James Parkinson),
4. Komet Halley (oleh Edmond Halley),
5. distribusi Gauss (oleh Carl Friedrich Gauss),
6. Konstanta Planck (oleh Max Planck),

23. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Simbolisme adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol benda, binatang, atau tumbuhan.
Contoh:
1. Ia terkenal sebagai buaya darat.
2. Rumah itu hangus dilalap si jago merah.

24. Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.

Majas sindiran
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majas sindiran
1. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Ironi adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Ironi adalah majas yang mengungkapkan sindiran halus.
Contoh:
1. Kota Bandung sangatlah indah dengan sampah-sampahnya
2. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.

2. Sarkasme adalah suatu majas yang dimaksudkan untuk menyindir, atau menyinggung seseorang atau sesuatu. Sarkasme dapat berupa penghinaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar. Majas ini dapat melukai perasaan seseorang.
Biasanya sarkasme digunakan dalam konteks humor.
Contoh:
• Soal semudah ini saja tidak bisa dikerjakan. Goblok kau!

3. Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).

4. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Satire adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.[1] Satire biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi. Istilah ini berasal dari frasa bahasa Latin satira atau satura (campuran makanan).[2]

5. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

Majas penegasan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majas penegasan
1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.

2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan
keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.

3. Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.

4. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.

5. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.

6. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.

7. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.

8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.

9. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.

10. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.

11. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.

12. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.

13. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.

14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.

15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.

16. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.

17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.

18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.

19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.

20. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.

21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.

22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.

23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.

24. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.

25. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

Majas pertentangan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majas pertentangan
1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Paradoks adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yg dianggap benar sbg landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; (2) asumsi; (3) kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika) . yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada suatu konflik atau kontradiksi.

Sebuah 'paradoks adalah sebuah pernyataan yang betul atau sekelompok pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak termasuk kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi, atau "premis"nya tidak sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul). Pengenalan ambiguitas, equivocation, dan perkiraan yang tak diutarakan di paradoks yang dikenal sering kali menuju ke peningkatan dalam sains, filsafat, dan matematika.

Rujukan
• Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2007. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Tera, Yogyakarta.
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga. 2002.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Majas"

Arti Homonim, Homograf Dan Homofon Dalam Bahasa Indonesia

Pada pelajaran Bahasa Indonesia tentunya kita mengenal istilah HOMONIM, HOMOGRAF dan HOMOFON tentu kita tidak lupa sebagai guru akan istilah-istilah itu, jika pun dengan adanya artikel ini hanya untuk mereview atau menengok kembali bahkan untuk mengetahui mengkaji lagi maksud istilah tersebut atau lebih bermanfaatnya bagi yang belum mengetahuinya mari kita simak sebagai berikut akan penjelasan istilah tersebut sebagai berikut:

Pengertian Homonim
arti istilah Homonim adalah suatu kata yang memiliki arti/makna yang berbeda akan tetapi lafadh atau ejaannya sama.
Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.
Definisi Homonim Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Homonim adalah kata yang sama lafadh dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berlainan (seperti hak pada hak asasi manusia, dan hak pada hak sepatu).

Pengertian Homograf
Arti Homograf (bahasa Yunani: ὁμός, homós, "sama" dan γράφω, gráphō, "tulis") adalah suatu kata yang sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafadhnya dan maknanya. Dalam bahasa Indonesia,

contoh homograf antara lain adalah "teras" yang dapat bermakna inti kayu atau bagian rumah, dan "apel", yang dapat bermakna buah atau kumpul.

Pengertian Homofon
Arti Homofon (bahasa Yunani: ὁμός, homós, "sama" dan φωνή, phōnḗ , "bunyi") adalah kata yang diucapkan sama dengan kata lain tetapi berbeda dari segi maksud. Perkataan-perkataan yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda;
contoh "buku" (bahan bacaan) dan "buku" (bagian di antara dua ruas);
"massa" (dalam perkataan media massa) dan "masa" (waktu).

Perkataan-perkataan ini adalah serupa dari segi sebutan tetapi mempunyai arti yang berbeda, atau merujuk kepada perkara yang tidak sama.

Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain.
Homofon adalah istilah yang berlawanan dengan homograf.

Arti Individu,Populasi, Komunitas Dan Ekosistem

Kita tentu pernah mendengar bahkan belajar pada mata pelajaran IPA khususnya tentang Pengertian apa itu Individu, apa itu Populasi, Komunitas serta ekosistem istilah yang artinya cukup familiar kita ketahui bahwa definisi hal tersebut bukan lah barang baru di dunia pendidikan tak terkecuali di Sekolah Dasar dengan ilmu pengetahuan alamnya atau Biologi.

mari kita ingat ulang satu persatu tentang arti istilah diatas dalam bahasa yang sudah didefinisikan dari berbagai Ilmu Pengetahuan.

A. Individu
Individu merupakan organisme tunggal, contohnya : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.

B. Populasi
populasi  merupakan kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. contohnya; di sebuah kolam ada ikan, teratai, dll., populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.

Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang.  Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi

C. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Contoh komunitas adalah populasi ikan, populasi ganggang dan populasi hewan di sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang.

D. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem.  Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Ekosistem dibagi menjadi 2, yaitu:
  • ekosistem alami 
  • ekosistem buatan. 
ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi 2, yaitu
  • ekosistem darat 
  • ekosistem perairan. 
Contoh ekosistem darat adalah ekosistem hutan. Contoh ekosistem perairan adalah ekosistem danau, ekosistem rawa dan lain sebagainya.

Sedangkan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh ekosistem buatan adalah ekosistem kolam, ekosistem akuariun, ekosistem kebun dan lain sebagainya. Ekosistem darat yang mencakup daerah luas disebut bioma.

Contohnya adalah bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma padang pasir dan bioma tundra. Dapat dikatakan juga bahwa bioma terdiri dari ekosistem-ekosistem. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer yang melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem dunia.

Inilah Model-Model Penelitian Tindakan Kelas Dari Para Ahli

Jika kita ingin mengenali ada begitu banyak terdapat Model-Model Penelitian tindakan Kelas, Bapak/Ibu Guru semua tentu sudah banyak pengalaman dari pengalaman tersebut tentu pula adalah jam terbang, dari situlah bermuara hadirnya PTK disajikan guna melahirkan solus-solusi yang kita sudah dapat sebelumnya. Sebelum kita lebih jauh mengetahui Penelitian Tindakan Kelas pada posting ini kami menyajikan model atau Jenis-Jenis Penelitian Tindakan Kelas.

Terdapat beberapa  model PTK yang dapat dikembangkan sesuai masalah yang dihadapi oleh setiap guru. Model-model PTK yang dimaksud diantaranya adalah :

1. Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin merupakan model yang menjadi acuan daripada semua model PTK yang dikembangkan,  lantaran Kurt Lewin adalah orang pertama kali yang memperkenalkan Classrom Actions Research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas. Model Kurt Lewin menetapkan empat langkah dalam PTK, yaitu :perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). 
Inilah Model-Model Penelitian Tindakan Kelas Dari Para Ahli

2. Model Kemmis Mc Targart
Model yang dikemukakan Kemmis & Taggart merupakan pengembangan lebih lanjut dari model Kurt Lewin. Secara mendasar tidak ada perbedaan yang prinsip antara keduanya. Model ini banyak dipakai karena sederhana dan mudah dipahami. Rancangan Kemmis & Taggart dapatmencakup sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect). Tahapan-tahapan ini berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai.
Inilah Model-Model Penelitian Tindakan Kelas Dari Para Ahli


3. Model John Elliott
Model John Elliot; apabila dibandingkan dua model yang sudah diutarakan di atas, yaitu Model Kurt Lewin dan Kemmis-McTaggart, PTK Model John Elliot ini tampak lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, oleh karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan).Sementara itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar. Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa tahap itulah yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara skematis dengan kedua model sebelumnya
Inilah Model-Model Penelitian Tindakan Kelas Dari Para Ahli


4. Model Dave Ebbut
Model PTK yang digambarkan oleh Ebbutt menunjukkan bentuk alur kegiatan penelitian. Dimulai dengan pemikiran awal penelitian yang berupa pemikiran tentang masalah yang dihadapi di dalam kelas, penentuanfokus permasalahan berada pada bagian ini. Dari pemikiran awal dilanjutkan dengan pemantauan (reconnaissance), pada bagian pemantauan ini Ebbutt berpendapat berbeda dengan penafsiran Elliot mengenai pemantauannya Kemmis, yang seakan-akan hanya berkaitan dengan penemuan fakta saja(fact finding only).Padahal, menurut Ebbutt pemantauan mencakup kegiatan-kegiatandiskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses kemungkinan dan kendala ataumencakup secara keseluruhan analisis yang dilakukan.Berdasarkan pemikiran awal dan pemantauan kemudian dilanjutkan dengan menyusun perencanaan dan berturut-turut dengan kegiatan pelaksanaan tindakan yang pertama, pengawasandan pelaksanaan pemantauan, dan melanjutkan pelaksanaan tindakan kedua. Pada siklus yang digambarkan oleh Ebbutt, dia memberikan pemikiran bahwa jika dalam pelaksanaan dan pemantauan setelah tindakan ada masalah mendasar yang dialami, maka perlu perubahan perencanaan dan kembali melaksanakan bagian siklus tertentu yang telah dijalani.
Inilah Model-Model Penelitian Tindakan Kelas Dari Para Ahli

5. Model Hopkins
Desain ini berpijak pada desain model PTK pendahulunya. Selanjutnya
Hopkins (2011) menyususun desain tersendiri sebagai berikut:
mengambil start – audit – perencanaan konstruk – perencanaan tindakan
(target, tugas, kriteria keberhasilan) – implementasi dan evaluasi: implementasi (menopang komitmen: cek kemajuan; mengatasi problem) – cek hasil – pengambilan stok – audit dan pelaporan.
Sumber: Sukayati.( 2008) Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika,Rofi’udin, A. H. 1996. Rancangan Penelitian Tindakan.

Mekanisme Penerbitan Usul NUPTK Baru Oleh PDSP
Sebelum membahas lebih jauh tentang cara usul NUPTK atau Nomor Unik Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ada baiknya kita lebih awal mengenal sistem pendataan kemdikbud yang sangat dikenal didunia pendidikan yaitu Dapodik. Data Dapodik merupakan salah satu cara untuk usul NUPTK Baru

DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Individual, Relational dan Longitudinal, sehingga program-program pembangunan pendidikan dapat terarah dan akan mempermundah dalam menyusun perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan Mutu Pendidikan yang Merata dan Tepat Sasaran.

Acuan pembangunan pendidikan nasional  adalah terpenuhinya SPM dan SNP dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. begitu info yang kami dapatkan dari Workshop pendataan dapodikmen tahun 2015 di Kota Bandung.

Penerbitan  NUPTK secara resmi oleh PDSP atau pusat data statistik pendidikan menyangkut Permendikbud Nomor  1 Tahun 2012 :  Tentang Tugas Dan Fungsi Pusat  Data Dan Statistik Pendidikan Sebagai Pengelola Data.

MEKANISME PENERBITAN NUPTK OLEH PDSP
Saat ini:
Menurut INMENDIKBUD No. 2 Tahun 2011, PDSP diamanahkan membuat Referensi Pendidikan termasuk referensi PTK dengan format : 1 PTK dengan 1 NUPTK dengan 1 NPSN (sekolah induk);

Berdasarkan Rapat antara Kemendikbud dengan DPP PGRI di Ruang Sidang Kemendikbud pada bulan Mei 2013, diputuskan oleh Mendikbud agar Kepala BPSDMP-PMP mengaktifkan kembali SIM-NUPTK.

Aspek Membaca Permulaan Di Kelas Rendah

Membaca dikelas rendah menjadi struktur materi UKG Bagi guru SD Kelas Rendah, tentunya dengan kisi-kisi UKG yang telah terbit menjadikan kita penuh persiapan menyikap tentang aspek membaca di kelas rendah itu seperti apa dalam berbagai pembahasan kami padukan disini dari berbagai uraian soal UKG kami akan bahas Kompetensi Dasar ini.

KD 1.1.2 Aspek Membaca di kelas rendah Tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal biasanya menggunakan metode membaca
a.Ejaan per ejaan
b.Skimming
c.Permulaan
d.Cepat

Uraian:
Metode membaca permulaan :
  • 1) Metode Eja/alfabet
  • 2) Metode Bunyi
  • 3) Metode Suku Kata
  • 4) Metode Kata
  • 5) Metode Global
  • 6) Metode SAS
KD 1.1.2 Aspek Membaca di kelas rendah Kelebihan membaca permulaan adalah sebagai berikut ...
a. Mempunyai nilai strategis bagi pengembangan kepribadian dan kemampuan siswa.
b.Meningkatkan nilai siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia
c. Meningkatkan kemandirian siswa dalam membaca
d. Mempermudah menghafal kata-kata

Uraian:
Kelebihan membaca permulaan :
  • Dapat memperoleh informasi secara tepat dan lengkap. 
  • Mempunyai nilai strategis bagi pengembangan kepribadian dan kemampuan siswa. 
  • Membaca permulaan juga dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar dan kreatifitas seseorang. Kekurangan membaca permulaan 
  • Kemampuan membaca pada umumnya lebih rendah. 
  • Menghambat kemampuan untuk memahami kalimat atau cerita.
  •  Mengalami kesulitan menjawab mengenai isi cerita karena kesibukan siswa mengeja dan menyuarakan huruf-huruf. 
  • Kecepatan membaca dan pemahaman siswa sangat rendah.
KD 1.1.2 Aspek Membaca di kelas rendah Metode yang merupakan penyempurnaan metode alphabet dengan mengajarkan bunyi-bunyi bahasa sebagai pengganti huruf-huruf berdasarkan ucapan hurufnya adalah metode membaca permulaan ..
a. Metode Suku Kata
b. Metode Kata-kata
c. Metode Cerita
d. Metode Suara
Uraian:

Teknik Membaca Permulaan :
1) Metode Alfabet Metode ini sering disebut metode harfiah, Metode “letter by letter method” atau “ABC method”. Mula-mula dikenalkan abjad dari A sampai Z. Setelah hafal beberapa huruf barulah huruf-huruf tersebut dirangkai menjadi suku kata. Suku kata-suku kata tersebut setelah dikenalkan barulah dirangkai menjadi kata. Dengan modal, beberapa kata itu,terciptalah kalimat.

2) Metode Suara Metode  suara juga disebut :”Phonic Method”. Metode ini merupakan penyempurnaan metode alphabet. Pada metode ini bukan abjadnya yang di ajarkan, melainkan bunyi-bunyi bahasa sebagai pengganti huruf-huruf tersebut.Ucapan huruf-huruf tidak berdasarkan atas bunyi abjadnya melainkan ucapan hurufnya.

3) Metode Suku Kata Metode ini biasa juga disebut :”Syllabic Method”. Dalam metode ini suku kata merupakan kunci pokok dalam membuat kata. Metode suku kata sebenarnya suatu metode pengajaran membaca permulaan yang di dasarkan atas kata-kata dianalisis menjadi suku kata-suku kata.Suku kata suku kata tersebut di intesiskan kembali menjadi kata-kata.

 4) Metode Kata-kata Pelaksanaan metode ini selalu di awali dengan kata-kata tertulis : da – da, gi – gi, ku – ku dan lain-lain. Setelah kata-kata itu dikenalkan, kata-kata tersebut dianalisis atas suku katanya. Selanjitnya suku kata itu di analisis lagi atas huruf-hurufnya. Barulah huruf-huruf itu digabungkan kembali dalam bentuk kata semula.

5) Metode Cerita Pelaksanaan metode cerita dalam mengajarkan membaca permulaan diawali dengan menghafalkan cerita atau sebuah puisi. Cerita atau puisi itu diuraikan atas kalimat-kalimtnya sampai pada kata-katanya. Dalam mengucapkan kata0kata metode ini menggunakan kata-kata fonetik.

6) Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Adapun contoh pelaksanaan metode SAS sebagai berikut : Mula-mula diberikan kalimat secara keseluruhan. Kalimat itu diuraikan atas kata-kata yang mendukungnya. Dari kata-kata itu kita ceraikan atas suku-suku katanya dan akhirnya atas huruf-hurufnya. Kemidian huruf-huruf itu kita sintetiskan kembali menjadi suku kata, suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat.

Merancang Aktivitas Pembelajaran Berdasarkan Prinsip Dan Teori Pembelajaran Matematika

Pembahasan kisi-kisi UKG SD kali ini kita berfokus pada mata pelajaran matematika saat ini dalam kompetensi dasar yang sering terdengar dan bahasanya tak asing bagi seorang guru yaitu
Merancang aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi (mengotak atik)objek. Proses tersebut menurut Bruner dikategorikan ke dalam model ..
  • a. Tahap Enaktif
  • b .Tahap Ikonik
  • c. Tahap Simbolik
  • d. Tahap Implikatif
1. Model Tahap Enaktif
Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi (mengotak atik)objek. Contoh : Budi mempunyai 2 pensil, kemudian ibunya memberikannya lagi 3 pinsil. Berapa banyak pensil Budi sekarang ?

2. Model Tahap Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran internal dimana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.

3. Model Tahap Simbolik
Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi Simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Contoh : 2 pensil + 3 pensil = … pensil

Kd 3.1.1 Merancang aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika Objek belajar matematika dibagi kedalam Objek Langsung dan Objek Tak Langsung.
Hal tersebut adalah teori belajar Matematika menurut ...
a. Robert M. Gagne
b. Jerome S. Burner
c. Thorndike
d. Skinner

Uraian:
Teori yang diperkenalkan Robert M.Gagne pada tahun 1960-an pembelajaran harus dikondisikan untuk memunculkan respons yang diharapkan.Menurut Gagne (dalam Ismail 1998), belajar matematika terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung.

Kd 3.1.1 Merancang aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika Perhatikan contoh berikut. penjumlahan bilangan positif dan negatif siswa mencoba sendiri dengan menggunakan garis bilangan. Contoh tersebut dikemukakan Bruner dalam Teorema Pembelajaran Matematika ...
a. Penyusunan
b. Notasi
c. Pengkontrasan dan Keanekaragaman
d. Pengaitan

Uraian:
Berdasarkan hasil pengamatannya, Brunner merumuskan 5 teorema dalam pembelajaran matematika, yaitu :
1) Teorema Penyusunan
Menerangkan bahwa cara yang terbaik memulai belajar suatu konsep matematika, dalil, defenisi, dan semacamnya adalah dengan cara menyusun penyajiannya. Misalnya dalam mempelajari penjumlahan bilangan positif dan negatif siswa mencoba sendiri dengan menggunakan garis bilangan

2) Teorema Notasi
Menerangkan bahwa dalam pengajaran suatu konsep, penggunaan notasi-notasi matematika harus diberikan secara bertahap, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

3) Teorema Pengkontrasan dan Keanekaragaman
Menerangkan bahwa pengontrasan dan keanekaragaman sangat penting dalam melakukan pengubahan konsep matematika dari yang konkrit ke yang lebih abstrak. Dalam hal ini diperlukan banyak contoh. Contoh yang diberikan harus sesuai dengan rumusan yang diberikan. Misalnya menjelaskan persegi panjang, disertai juga kemungkinan jajaran genjang dan segi empat lainnya selain persegi panjnag. Dengan demikian siswa dapat membedakan apakah segi empat yang diberikan padanya termasuk persegi panjang atau tidak.

4) Teorema Pengaitan
Menerangkan bahwa dalam matematika terdapat hubungan yang berkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lain. Di mana materi yang satu merupakan prasyarat yang harus diketahui untuk mempelajari materi yang lain.

Kd 3.1.1 Merancang aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika Tahap pembelajaran Matematika menurut Van Halle adalah sebagai berikut, kecuali ..
a. Tahap Pengenalan
b .Tahap Pengurutan
c. Tahap Analisis
d. Tahap Penyimpulan

Uraian:
Van Halle menyatakan bahwa terdapat 5 tahap belajar siswa dalam belajar geometri, yaitu :
a. Tahap Pengenalan
Pada tahap ini siswa mulai belajar mengenal suatu bangun geometri secara keseluruhan namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bangun geometri yang dilihatnya.

b. Tahap Analisis
Pada tahap ini siswa sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki bangun geometri yang diamatinya.

c. Tahap Pengurutan
Pada tahap ini siswa sudah mengenal dan memahami sifat-sifat suatu bangun geometri serta sudah dapat mengurutkan bangun-bangun geometri yang satu sama yang lainnya saling berhubungan.

d. Tahap Deduksi
Pada tahap ini siswa telah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, yaitu menarik kesimpulan yang bersifat umum dan menuju ke hal yang bersifat khusus serta dapat mengambil kesimpulan.

e. Tahap Akurasi
Pada tahap ini siswa mulai menyadari pentingnya ketepatan prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahap berfikir ini merupakan tahap berfikir yang paling tinggi, rumit, dan kompleks, karena di luar jangkauan usia anak-anak SD sampai tingkat SMP

Qualified Teachers (Pendidikan Guru di Indonesia)
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

(1) Pemerintah mulai melaksanakan program sertifikasi pendidik paling lama dalam waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak berlakunya Undang-Undang ini.

(2) Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang ini wajib memenuhi kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik paling lama 10 (sepuluh) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini.

Guru dalam Jabatan Adalah guru Yang diangkat SEBELUM berlakunya Undang-Undang No 14/2005 Yang Belum memenui Syarat sebagaimana tercantum padal Pasal 8

(1) Pemerintah Mulai melaksanakan Program sertifikasi Pendidik pagar lama hearts Waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak berlakunya Undang-Undang ini Label.

(2) Guru Yang Belum memiliki kualifikasi akademik Dan Sertifikat Pendidik sebagaimana dimaksud PADA Undang-Undang Suami wajib memenuhi kualifikasi akademik Dan Sertifikat Pendidik pagar lama 10 (Sepuluh) Tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini Label.

Berkualitas Guru (Pendidikan Guru di Indonesia)
Guru Profesional
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, Kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani rohani Dan, Serta memiliki kemampuan untuk review mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 8 UU14 / 2005 Guru & Dosen

Kompetensi
Kompetensi meliputi pedagogik Kompetensi, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi sosial, Dan Kompetensi profesional Yang TIMAH melalui Pendidikan Profesi
Pasal 10 UU14 / 2005 Guru & Dosen

Sertifikat Pendidikan
(1) Sertifikat Pendidik diberikan Kepada Guru Yang Telah memenuhi persyaratan.
(2) Sertifikasi Pendidik diselenggarakan Diposkan Perguruan Tinggi Yang Program memiliki Pengadaan Tenaga kependidikan Yang Terakreditasi Dan Diposkan ditetapkan Pemerintah.
(3) Sertifikasi Pendidik dilaksanakan SECARA Objektif, transparan, akuntabel Dan.
Pasal 11 UU14 / 2005 Guru & Dosen

Kualifikasi Akademik
Kualifikasi akademik TIMAH melalui Pendidikan Tinggi Program Program sarjana diploma empat dalam ATAU
Pasal 9 UU14 / 2005 Guru & Dosen

Hak Pemilik Sertifikat
SETIAP orangutan Yang Telah memperoleh Sertifikat Pendidik memiliki kesempatan Yang sama untuk review diangkat Menjadi guru PADA Satuan Pendidikan Tertentu
Pasal 12 UU14 / 2005 Guru & Dosen
Standar Pendidikan Guru Terhitung  sejak 30 Desember  2005
Qualified Teachers (Pendidikan Guru di Indonesia)
Guru Profesional
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.  Pasal 8 UU14/2005 Guru & Dosen

Kompetensi
Kompetensi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi
Pasal 10 UU14/2005 Guru & Dosen

Sertifikat Pendidikan
(1)  Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
(2)  Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.
(3)  Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.
Pasal 11 UU14/2005 Guru & Dosen

Kualifikasi Akademik
Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat
Pasal 9 UU14/2005 Guru & Dosen

Hak Pemilik Sertifikat
Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu
Pasal 12 UU14/2005 Guru & Dosen

Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Penjelasan Pasal 15 UU20/2003 Sisdiknas

Guru yang diangkat sampai 2005 berstatus sebagai Guru Tidak Tetap (GTT). Untuk menjadi guru tetap harus diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (Yayasan atau Pemda)

Guru yang diangkat pada tanggal 1 Januari 2006 atau setelah itu disertifikasi melalui program PPG yang  dibiayai  sendiri oleh guru yang bersangkutan  atau program afirmasi dibiayai Pemerintah/pemerintah daerah/Yayasan

Sumber Presentasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Bandung, November 2015



Inilah Hasil UKA-UKG Dan Passing Grade Tiap Tahun Nya

Berbicara UKG atau Uji kompetensi Guru lebih baik dan lebih masif nya kita perhatikan hasil UKG dan target pencapaian atau grade target kemdikbud pada tiap tahunnya yang sudah di mulai, untuk itu dalam PKB posting yang lalu bagaimana kita memaksimalkan fungsi e-PKB Guru Untuk Belajar Mandiri . Beranjak dari hal tersebut guna mengetahui dan masa depan target Kemdikbud dalam hal ini Ditjen GTK dan mengambil referensi data yang lalu terkait Hasil UKG, Lihat data yang kami lansir dari Kemdikbud ini.
Inilah Hasil UKA-UKG Dan Passing Grade Tiap Tahun Nya
Hanya 192 orang dari total 1.611.251 orang guru yang memiliki skor 90-100. Lebih dari 1.3 juta orang guru memiliki skor dibawah 60 dari total skor 100.

Bisa diambil referensi begitu jauh standar yang ideal Guru-Guru Kita dalam grade UKG yang ditetapkan dan bertolak dengan hasil yang ada pada tahun sebelumnya. dan tak ada kata lain selain bagi para pendidik ini terus meningkatkan kompetensi masing-masing.

Passing Grade Uji Kompetensi Guru terus mengalami peningkatan dari tahun-ke tahun dalam Roadmap yang dijabarkan Ditjen GTK Kemdikbud, kita ambil saja data dari presentasi simposium yang lalu akan grade item yang di sebutkan pada tahun ke tahun sebagai berikut:
Passing Grade UKG Dari Tahun Ke Tahun

Base Line Tahun 2014 = 4.7
Target Tahun 2015 = 5.5
Target Tahun 2016 = 6.5
Target Tahun 2017 = 7.0
Target Tahun 2018 = 8.0

Hingga jika kita ambil kesimpulannnya adalah sebagai berikut:
Peningkatan Nilai Rata-Rata  Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mencapai 8.0

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget